32. cemburu

1164 Kata

Nadia nyaris berteriak kegirangan saat mendapati tamu bulanan datang. Rasanya seperti menang undian. Di salah satu bilik kamar mandi, senyumnya mengembang sempurna. “Maaf Chil, kamu harus keluar.” Ucapnya saat melihat setitik darah merah di celana dalamnya. Beruntung ia sudah mempersiapkan diri untuk kemungkinan yang mungkin terjadi. Celana dalam dan pembalut selalu tersedia di dalam tas nya. “Mau kopi?” Tanya Nadia pada Mila. “Mau mie level?” Tanyanya lagi. Tahu jika temannya itu sangat menyukai mie pedas yang disebut mie level. “Lo mau apa?” Telunjuk nya tertuju pada Hasan. “Mau steak?” Mila dan Hasan saling menatap satu sama lain dengan kening mengkerut. “Lo kenapa? Sakit?” Hasan menempelkan punggung tangannya di kening Nadia. “Kepala Lo kepentok apa?” Tanya Mila. “Ngga

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN