33. Kita bisa romantis

1154 Kata

“Kamu datang bulan? Kenapa nggak bilang aku dan justru mencari perhatian dari orang lain?” Sentak Arik, sesaat setelah berhasil menyeret Nadia ke dalam mobilnya. Bukan hanya itu saja, Arik pun mengambil botol minuman yang ada di tangan Nadia dan melemparnya. Kedua mata Nadia membulat sempurna, apalagi saat mendengar botol yang terbuat dari kaca itu pecah menimpa lantai. “Pak?! Apa-apaan!” Nadia tidak mau kalah. “Kenapa Bapak bersikap anarkis seperti ini?!” Nadia balik marah. “Bapak nggak berhak marah seperti itu tanpa alasan! Apa yang saya lakukan tidak termasuk dalam perbuatan kriminal, kenapa Bapak tiba-tiba marah seperti kerasukan kayak gitu!” Bukan hanya kesal dengan sikapnya yang selalu berubah tiba-tiba, Nadia juga balas menatap lelaki itu sama tajamnya. “Saya nggak suka denga

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN