87. Kepergian Ibu

1154 Kata

_Tidak ada kebahagiaan yang abadi, tapi setelah adanya kamu, hidupku jauh lebih baik_ Ternyata segala sesuatunya sudah dipersiapkan oleh Ibu. Tidak hanya memberikan rumah untuk Nadia, ia pun salah satu orang yang terlibat berlangsungnya pernikahan Nadia dan Arik. Ibu memang sudah mempersiapkan segalanya termasuk hari dimana ia sudah tidak mampu lagi bertahan. Tepatnya sehari sebelum Nadia dan Arik kembali ke Jakarta, kondisi Ibu drop. “Ibu nggak mau di bawa ke rumah sakit.” keluh Nadia, setelah beberapa kali berusaha membujuk Ibu. Tapi wanita itu tetap bersikeras menolak dan ingin di rumah saja. Tapi kondisinya sangat tidak memungkinkan, ia semakin lemas dan sesak nafas. “Kita coba bujuk sekali lagi, ya. Nggak mungkin kita kembali ke Jakarta dengan kondisi Ibu seperti itu.” Arik men

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN