_Aku berusaha meyakinkan diriku sendiri, memantaskan diri apakah aku layak denganmu, meski seluruh dunia membenciku_ *** “Ayo, kita obati.” Ajakan itu ternyata bukan hanya sekedar mengobati luka di apartemen, tapi Arik membawa Nadia ke sebuah rumah sakit. “Kakiku hanya lecet, kenapa ke rumah sakit?” Nadia menolak, saat tangannya ditarik paksa keluar dari dalam mobil. “Aku harus memeriksa semuanya, tidak menutup kemungkinan kamu mengalami luka yang lain. Nggak cuman tangan dan kaki kamu aja.” Luka yang terdeteksi baru di bagian kaki dan lengan. Bekas cakaran wanita itu terlihat jelas di lengan Nadia hingga menimbulkan luka gores yang cukup panjang dan dalam. “Nggak usah,” Nadia menahan langkah. “Luka gores kayak gini nggak harus ke rumah sakit, cukup obati di rumah aja.” “Kamu tuh