Wajah Fiola memerah hingga ke leher saat mendengar ucapan Zayn. Jika rayuan itu keluar dari mulut Rafi, mungkin hal yang biasa. Tapi ini Zayn, lelaki yang amat sangat jarang merayu. Selama ini perkataan yang keluar dari mulut lelaki ini nyaris bebas dari mulut manis seorang lelaki perayu ulung. Tapi siapa sangka, yang Zayn ucapkan barusan, membuat kepakan kupu-kupu terasa berterbangan di d**a Fiola. Ibarat bunga yang merekah di sebuah taman, itulah perasaan yang kini Fiola rasakan. Ada yang menghangat dan mengharu di relung hatinya yang paling dalam. Sekuat apapun Fiola mengelak akan rasa yang selama ini ada untuk Zayn, nyatanya ia harus mengakui jika debaran yang ia rasakan sejak dulu hingga kini, itu semua karena lelaki ini. Ia ingin tersenyum, tapi ragu. Mulutnya serasa susah untu