Rafi memasuki apartemennya saat malam belum jauh beranjak. Ia terlalu lelah hingga tidak memperhatikan ada sepasang mata menatap pergerakannya dalam kegelapan. Entah sejak kapan sosok itu berdiam diri di sana, menunggu dalam diam, menanti sang pemilik apartemen ini kembali. Dan berharap ia pulang sendiri. Jadi mereka bisa kembali bicara empat mata, tanpa gangguan. Saat Rafi menyalakan lampu apartemennya, barulah ia melihat sosok Zayn. Beruntung ia tidak memiliki riwayat penyakit jantung yang parah. Karena melihat penampakan saat lampu menerangi ruang tamu apartemennya. Keningnya melipat. Jelas heran, saat melihat sepupunya ini terlalu rajin datang berkunjung. Biasanya juga tidak pernah. Bisa dihitung dengan jari, berapa kali sepupunya ini menginjakkan kakinya di lantai apartemen milikn