Iwa mengerutkan keningnya ketika hawa panas terasa di tubuhnya yang tertekuk, Iwa merasa keningnya membentur sesuatu setelah suara dentuman keras terdengar dan tubuhnya terasa ditarik paksa untuk jatuh merunduk setelahnya. Nafas Iwa penga bagai tidak ada oksigen disekitarnnya, mendadak sekitar Iwa terasa semakin panas, leher Iwa seperti tercekik, Iwa merasa dalam keadaan tercekik. “Iwa, kamu tidak apa-apa?” tanya sebuah suara menyadarkan Iwa bahwa ia sedang berada dalam situasi tidak baik, samar suara lelaki itu terdengar menenangkan. “Bas, kamu tidak apa-apa?” tanya Iwa di sisa tenaga yang ia miliki, Iwa masih mengkhawatirkan teman kencannya. Iwa tau, suara itu bukan suara Abas, tapi paling tidak lelaki itu bisa memberikan jawaban tentang keadaan Abas yang semula duduk berdekatan dengan