Chapter 21 - Abas si Asbak

1198 Kata

Iwa menekan tombol berwarna hijau pada mesin air mineral. Merah air panas, biru sedang dan hijau air dingin. Kepala Iwa cukup panas, ia butuh air es untuk mendinginkan tubuhnya. Setelah meneguk habis segelas air putih yang ia tampung pada gelas pelastik bertutup yang ia selalu bawa kemana-mana itu, gelas pelastik tiruan dari suatu brand terkenal itu ia dapatkan hasil dari lomba saling lempar bantal saat tujuh belasan di desanya dulu. Iwa menjadi runner up, dan mengalahkan dua ibu-ibu dan tiga remaja seusianya. Kalau diingat itu Iwa tersenyum. Momen hari kemerdekaan selalu ditunggu, mungkin bukan hanya dengan Iwa melainkan oelh seluruh warga kampung. Hendrawan senang, karena bila Iwa mendapatkan barang anyar dengan harga jual lumayan, ia akan bersiap-siap menjualnya dengan harga yang pasti

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN