Dirga sedikit kaget saat melihat Noi mendekat, melenggang santai. Tidak lagi seperti sebelumnya, sedikit ada perasaan lega. Akhirnya ia pulih, membaik seperti sedia kala.
Kecemasan pun lenyap. Namun, ia perlu menautkan alis. Wanita itu mengenakan make up, terlihat elegan. Perpaduan warna eyeshadow dengan blush on berpadu manis, eye liner pun menegaskan pesona bulat netra bola pingpongnya.
Terlihat seperti orang berbeda. Melintas tanpa menyapa, mengabaikan begitu saja. Mungkin masih marah, begitu yang terlintas dalam benak Dirga. Tidak memiliki kecurigaan lain, tak tahu jika saat ini Noi telah melarikan diri.
Justru Bell menggantikan posisi sang istri melanjutkan hidup hari ini. Bell enggan mengacuhkan Dirga, turut kesal ketika Adrian mengatakan perihal kondisi terakhir Noi karena ulah sang suami.
Jika diladeni, bisa-bisa ia menghajar adik dari polisi itu. Ah! Pipinya memerah tanpa instruksi setiap kali mengingat pertarungan manis bersama mantan bocah gendut. Cepat menggeleng, membuang pikiran sesat mengenai hal-hal erotis.
Ia harus menemukan jawaban atas semua keganjilan yang terjadi, mulai dari hilangnya ingatan Dirga hingga nama-nama para pelaku pembunuhan serentak. Kemungkinan mereka telah terlatih melakukan aksi bersama, mustahil akurat waktu kematian tanpa seringnya latihan. Jika demikian, akan ada kasus lain sebelum ini.
Metode membunuh sama dengan keterampilan sederhana lainnya, membutuhkan percobaan. Dilakukan berulang kali hingga menemukan perpaduan keinginan tepat, antara waktu kematian serta tindakan sebelumnya. Menurut penjelasan singkat Adrian, mereka menjemur daging seolah sedang akan melakukan pesta besar.
Persiapan memasak hingga meninggalkan resep. Selain itu, bagian-bagian tubuh dikumpulkan terpisah. Bahkan, organ dalam dikeluarkan dan dijadikan satu dalam plastik hitam besar.
Jika mereka melakukan pembunuhan di lokasi berbeda, akan ada satu tempat untuk memutilasi korban. Penjagalan tentu dilakukan bersama, mengelompokkan bagian-bagian tubuh perlu dilakukan cepat mengingat perkiraan waktu kematian terjadi di malam hari. Kondisi terakhir jantung mengatakan kebenaran.
Mereka hanya menjagal korban tanpa menerapkan ilmu anatomi, mengambil daging paha untuk dijemur. Disayat. Sementara tulang dijadikan satu pada plastik besar, tertulis kikil. Bell merasa mereka sedang bermain-main.
Mencoba membuat lelucon dengan tim forensik. Tak ditemukan usus, kandung kemih, atau lambung. Para penyelidik terlihat kesulitan menentukan waktu kematian, tetapi kondisi jantung membawa pada satu prediksi.
Tidak lebih dari 24 jam. Bisa diartikan ... mereka dimutilasi sebelum mati. Secara medis, kematian merupakan satu kondisi akhir metabolisme dan semua proses sel-sel organ intern tubuh terhenti. Ada beberapa istilah terkait kondisi tersebut.
Mati somatis, seluler, serebral, dan batang otak. Mati somatis ini dikenal dengan kematian klinis, terjadi ketika fungsi tiga kinerja kehidupan terhenti. Tidak berfungsinya susunan saraf pusat, sistem kardiovaskuler, dan sistem pernapasan.
Jika semua itu sudah tidak bekerja, maka seseorang akan mengalami gejala tersebut. Kemudian, mati seluler adalah kematian organ atau jaringan tubuh yang timbul akibat terhentinya penggunaan oksigen serta metabolisme normal sel dan jaringan. Proses ini kemudian diikuti oleh proses autolisis dan pembusukan.
Setiap sel tubuh memiliki perbedaan waktu untuk mengalaminya. Neuron korteks memerlukan waktu paling cepat yaitu tiga sampai tujuh menit setelah sel kehabisan oksigen. Pada tubuh terjadi kematian sel demi sel dan kematian secara keseluruhan akan terjadi dalam beberapa jam.
Mati serebral adalah kerusakan kedua hemisfer otak yang ireversibel, kecuali batang otak dan serebelum, sedangkan kedua sistem lainnya yaitu respirasi dan kardiovaskuler masih berfungsi dengan bantuan alat. Kondisi ini sering ditemukan pada beberapa kasus, koma. Sering tampak di drama atau film-film yang ada.
Mati batang otak terjadi apabila kerusakan seluruh isi neuronal intrakranial yang ireversibel, termasuk batang otak dan serebelum. Dengan diketahuinya mati batang otak, maka dapat dikatakan seseorang secara keseluruhan tidak dapat dikatakan hidup lagi. Artinya, sudah wajib dimakamkan.
Kematian adalah suatu proses yang dapat dikenali secara klinis pada seseorang melalui tanda kematian yaitu perubahan yang terjadi pada tubuh mayat. Hal ini merupakan hal yang sangat penting dalam investigasi suatu kasus kematian, dimana perubahan postmortem banyak memberikan informasi baik mengenai waktu kematian, penyebab, maupun mekanisme kematian. Memperkirakan saat kematian yang mendekati ketepatan mempunyai arti penting khususnya bila dikaitkan dengan proses penyidikan, dengan demikian penyidik dapat lebih terarah dan selektif di dalam melakukan pemeriksaan terhadap para tersangka pelaku tindak pidana.
Seorang ahli forensik harus mampu mendeskripsikan penyebab dan mekanisme kematian seseorang. Mekanisme kematian timbul akibat abnormalitas dari aspek biokimia dan fisiologi tubuh yang berujung pada kematian. Harus tepat, setidaknya mendekati kebenaran.
Biar apa? Tidak salah menangkap pelaku. Namun, pada kasus mutilasi kali ini, para pelaku bertindak brutal. Di mana mereka menyembunyikan organ-organ penentu kematian?
Sedangkan bagian luar tubuh dibuat hancur sedemikian rupa. Parahnya lagi, kepala pun dijadikan hadiah. Apa mereka sedang hidup di zaman Gladiator? Penganut sistem p********n, sangat memuja sosok manusia idola sehingga melakukan hal-hal bodoh.
Membunuh para pembenci, lalu menghadiahkan kepala pada panutan. Benar-benar tindakan gila! Bell menghentikan langkah, teringat pada kepala.
Ia menoleh kembali pada Dirga, laki-laku tampak kaget. Mencoba mengalihkan pandangan. Kening Bell mengerut cukup serius, benarkan Dirga amnesia? Tak ada yang mampu menyelami isi kepala seseorang.
Amnesia atau hilang ingatan adalah gangguan yang menyebabkan seseorang tidak bisa mengingat fakta, informasi, atau kejadian yang pernah dialaminya. Gangguan daya ingat pada penderita amnesia bisa ringan atau berat hingga mengganggu kehidupan penderitanya. Amnesia dapat terjadi sementara atau permanen.
Hilangnya ingatan pada kondisi ini dapat berupa hilang ingatan sebagian atau seluruhnya. Umumnya penderita amnesia masih dapat mengingat identitas dirinya, hanya saja akan kesulitan untuk mengingat hal baru atau mengingat kejadian di masa lalu. Benarkan situasi seperti itu ada?
Bell tidak sepenuhnya yakin, tetapi dia masih belum memiliki bukti terkait akting Dirga beberapa hari terakhir. Kenapa saat hilang ingatan berada di rumah ini? Alasan klasik kedua orang tuanya patut dicurigai.
Dia korban atau mata-mata pelaku? Amnesia retrograde, begitu dokter menjelaskan keadaan Dirga. Pada kondisi ini, penderita tidak bisa mengingat informasi atau kejadian di masa lalu.
Gangguan ini bisa dimulai dengan kehilangan ingatan yang baru terbentuk, kemudian berlanjut dengan kehilangan ingatan yang lebih lama, seperti ingatan masa kecil. Benarkah situasi otak suami Noi itu demikian?
Bell tidak sepenuhnya percaya pada hasil MRI, bisa saja direkayasa. Namun, tes kognitif dan darah menunjukkan kondisi Dirga memang berada pada situasi tersebut. Selain itu, EEG menguatkan semua gangguan yang diderita.
Bukan saatnya mencurigai Dirga, ia harus menemukan setiap jawaban dari kepingan puzzle agar bisa menyusunnya. Membantu Adrian menangkap manusia kejam yang semakin merajalela, siapa sebenarnya Demon?
Bell tidak memiliki ingatan tentang nama tersebut, kemungkinan Nirmala berbagi pikiran dengannya sangat tipis. Sial! Namun, bukan Bell namanya jika kehabisan akal. Ia mendekat, menyalakan layar ponsel. Mencari sesuatu di dalamnya.
Sekali mendayung, dua-tiga pulau terlampaui. Setidaknya ia telah berusaha, cukup menunggu jawaban Dirga.
“Dia yang kamu lihat sebagai Demon?” tanya Bell serius pada Dirga yang tampak membulatkan mata, ada sorot takut.
Namun, anggukan cepat memaksa mulut Bell terbuka lebar, pengakuan yang mengejutkan. Demon yang terlihat oleh Dirga adalah Anggara, pemuda manis yang selalu tersenyum pada semua orang. Benar-benar psikopat gila.
Menyembunyikan identitas asli dengan kepribadian palsu. Namun, ada hal yang sedikit mengganggu Bell sehingga dia mengerutkan kening. Ini terlalu mudah, tentu sesuatu yang keliru tengah berlangsung sekarang. Namun, apa?
***