Rendra turun dari mobil. Pria itu menghembuskan napas, sebelum melangkah lebar menuju teras rumah keluarga Renata. Kedua orang Renata sudah kembali dari perjalanan bisnis di luar negeri. Rendra sudah menghubungi ayah Renata untuk meminta waktu berbicara dengan mereka. Rendra menaiki beberapa undakan. Pintu rumah sudah terbuka. Sang pemilik sudah menunggu kedatangannya. Dan benar saja. Belum juga Rendra mengetuk daun pintu, netranya menangkap sang pemilik berjalan keluar dari dalam rumah. “Wah … sudah datang. Ayo, masuk.” Ayah Renata tersenyum menyambut kedatangan pria muda yang digadang-gadang akan menjadi suami putrinya. Rendra tersenyum. Pria itu melanjutkan langkah menghampiri pemilik rumah, kemudian menyalami. “Duduk.” Ayah Renara berjalan ke arah sofa diikuti oleh Rendra. Rendra

