74. Ancaman Ayah Renata

1699 Kata

“Ren, kamu jangan kesini sebelum urusanmu dengan Renata selesai.” Naira memutar kepala—memperhatikan tempat sekitar. “Sudah selesai, Na.” Naira mengerjap. Dia sedang mandi ketika Mina menggedor pintu kamar mandi, lalu memberitahu jika Rendra menunggunya. Alhasil, Naira melupakan rutinitas melunturkan daki-daki di bagian tubuh yang terjangkau kedua tangannya. Wanita itu keluar dari dalam kamar mandi kurang dari 5 menit. Benar-benar mansi super kilat yang pernah Naira lakukan, sebelum berderap cepat menghampiri sosok yang langsung berdiri--begitu melihat dirinya mendekat. Bola mata Rendra bergerak mengikuti tetesan air yang di pelipis Naira. Pria itu memperhatikan wajah segar Naira yang baru saja selesai mandi. Naira masih menggulung rambut basahnya dengan handuk, dan tangan wanita itu ma

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN