Gerakan tangan Naira menggulir layar ponsel seketika berhenti. Napas wanita itu tertarik perlahan ketika sang pemilik sedang mencoba untuk tetap terlihat tenang—tidak terkejut, setelah dia nyaris saja ceroboh memperlihatkan hubungannya dengan Rendra yang tidak diketahui oleh Renata. Dan sepertinya, Rendra pun belum menceritakan tentang hubungan mereka pada kekasihnya itu. Naira berhemem, lalu memutar kepala. “Aku mau telepon … Felis.” Lalu Naira tersenyum. “Mungkin Felis punya nomornya rendra.” Renata mendesis ketika merasakan kepalanya seperti dipukul-pukul oleh benda keras. Wanita itu kemudian membuka tas, lalu mengeluarkan gawainya. Naira hanya bisa mengedip melihat iphone keluaran terbaru ada di tangan Renata. Tanpa sadar, Naira memegang ponsel bututnya erat-erat. “Ini, pakai ponse