Wuri tidak sanggup mendengar informasi yang baru saja disampaikan oleh sang dokter tentang kondisi kesehatan putri sulungnya—Naira. Ibu tiga anak itu pingsan hingga kemudian berakhir di ranjang pasien. Doni memegang sebelah tangan ibunya. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Dia bingung. Dia mendengarnya. Mendengar informasi yang dikatakan oleh dokter yang menangani kakaknya. Doni sendiri tidak pernah menyangka jika sang kakak selama ini ternyata sedang sakit. Wanita itu tidak pernah memperlihatkan kesakitannya. Tidak pernah mengeluh sakit. Kakaknya itu selalu terlihat tegar. Doni menarik napas dalam-dalam. Satu tangannya terangkat menyusut cairan yang tanpa dia minta—turun begitu saja dari sudut matanya. Doni merasa bersalah. Selama ini dia selalu saja merepotkan sang kakak. Berulang kali

