Karena kedatangan Rico, Jean jadi tidak bisa dekat dekat dengan sang kekasih. Ada benteng penghalang, dimana calon mertuanya itu menatapnya dengan tajam. “Maaf, Pak, Bu, ini makan siangnya.” Sang pegawai hendak masuk. Rico langsung menatap anaknya. “Sana, kamu makannya di luar. Ayah mau ngomong sama dia.” “Ih ayah….,” rengek Arum. “Sana keluar dulu.” “Iya iya.” Dengan berat hati, Arum keluar dari ruangan itu dan mendekat ke ruang pegawai untuk makan. “Simpen sini aja, Bob.” “Ibu ketahuan lagi mau nana nini ya? pantesan itu Ayahnya marah.” “Heh! Kagak gitu ya.” matanya menatap tajam pada pegawai yang berani beraninya mengatakan hal itu. tanpa rasa takut, dia menyimpan makanan di meja untuk Arum dan terkekeh. “Wajar dong, Bu, namanya juga kangen kangenan. Apalagi udah ada dedek bayi