"A.. banguuun..." Sebuah suara yang entah untuk yang keberapa kalinya membangunkan aku dari tidur. Aku sangat hapal jika itu bukan suara Adel. Setelah bergumam dan sedikit demi sedikit nyawa terkumpul kembali, aku pun membuka mata. Samar-samar Mama terlihat duduk di pinggir ranjang tepat di sampingku. Senyum manis dan tatapan indahnya menyambut hariku. "Patria mana, Ma?" tanyaku dengan suara yang parau. "Lagi main sama Prili, mau diajak ke sini?" tanya Mama dengan senyum yang makin mengembang. "Boleh," balasku malas-malasan. Tanpa menunda waktu, Mama langsung beranjak dari duduknya lalu keluar kamar. Setelah Mama pergi aku kembali mengingat-ingat apa yang semalam telah terjadi antara aku dengan Adel. Nikmatnya masih terasa tapi orangnya sudah tak ada. Deg! Jantungku berdetak kencang