Bab 44

1080 Kata

“Pak, itu bukannya orang yang Bapak cari?” bisik seorang ibu sambil menunjuk ke arah seorang lelaki bertubuh besar yang tertidur di bangku panjang teras rumah. Dua lelaki berbaju hitam itu pun menoleh ke arah yang ditunjuk ibu tadi. “Kayaknya iya, Bu. Kami sudah lama mencarinya." Tak lama kemudian, sebuah mobil hitam tanpa plat resmi berhenti tak jauh dari rumah itu. Dua orang pria berbadan tegap turun, salah satunya langsung mengenali target mereka. “Benar, itu dia, Kohar,” gumam lelaki bernama Rifky, salah satu anak buah Reno. “Gue yang maju duluan. Lo jagain belakang,” ujar temannya, Reza. Rifky berjalan pelan mendekati rumah kontrakan itu. Ia memanggil Kohar dengan suara tegas. “Kohar! Bangun lo!” Kohar mengerjap, mengusap wajahnya yang kusut, lalu menatap dengan mata merah. “Si

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN