Yang awalnya hanya sebatas kecupan hangat, ritmenya semakin meningkat. Semakin dalam dan mulai memancing hasrat yang ada dalam diri. Dimas lelaki normal, saat seorang wanita mulai mencium, mengusap bahkan menyentuh beberapa bagian sensitif tubuhnya, ia mulai terbawa suasana. Tapi keinginan menolak dan keinginan untuk melakukannya jauh lebih besar keinginan untuk menolak. Saat tangan Dona mulai melucuti kemeja dan membuka gesper celananya, dengan sigap Dimas menahan tangannya. “Kamu pasti lelah,” Dimas menahan tangan wanita itu, saat nyari membuka kancing celananya. “Baru sampai jakarta, pasti sangat lelah. Lebih baik istirahat.” Dengan perlahan dan sangat hati-hati, Dimas menjauhkan tangan Dona. Tentu saja wanita itu menatap tidak suka dan penuh curiga padanya. “Kamu,” “Iya aku lela

