25. Jual diri

1265 Kata

Karena lelaki itu sudah membayar separuh dari jumlah nominal yang disebutkan Mila, ia tidak bisa lantas pergi begitu saja. Ia tertahan Entah karena uang atau mungkin sensasi familiar yang begitu di tindakannya, yakni rumah. Di apartemen ini, Mila pernah menggantungkan mimpinya setinggi mungkin. Menikah, memiliki anak dan hidup bahagia dengan lelaki itu. Tapi Impiannya hancur, setelah pengusiran itu. “Masak apa? Baunya harum.” Lelaki itu menghampiri, melihat apa yang dilakukan Mila di dapur. “Jangan lama-lama, aku laper banget.” Mila hanya menoleh singkat, tidak merespon apapun dan tetap fokus pada penggorengan di depannya. “Kamu mau ngapain?” Tanya Mila, berdecak kesal saat Dimas mengambil alih panci yang ada di tangannya. “mau bantu,” Jawabnya enteng. “Kalau mau masak s

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN