“Dua milyar? Nggak salah dengar?” Dimas mengulang jumlah uang yang disebut Mila baru saja. Jumlahnya sangat banyak, tapi bukan soal harga yang menjadi tanda tanya besar, yang kini muncul dalam benak Dimas.
Kenapa wanita itu akhirnya memberikan harga, setelah beberapa waktu lalu bersikeras menolak. Apa karena ia merasa tidak memiliki celah untuk menghindarinya lagi?
Atau mungkin juga Mila merasa rugi atas apa yang mereka lakukan saat ini.
Entahlah, tapi Dimas benar-benar penasaran dan ingin tahu alasannya, kenapa wanita itu kini berubah menjadi sosok yang begitu keras dan penuh misteri.
“Nggak.” Mila mendorong pundak Dimas dengan kedua tangannya, melepaskan penyatuan. Lelaki itu terkekeh, lalu menarik diri dan mendesah pelan ketika melepaskan penyatuan keduanya.
“Mahal sekali. Aku
