Bab 98. Memanfaatkan Kesempatan

1573 Kata

Fajar datang perlahan, menggantikan langit gelap dengan cahaya pucat. Firdaus tidak tidur sama sekali semalaman. Matanya sembab, lingkar hitam pekat mengitari bawah mata. Selama tiga jam Firdaus hanya diam tanpa beranjak, tak membiarkan matanya terpejam walau hanya sedetikpun. Ia terus menatap Aura yang terlelap dengan tenang, meski garis lelah terlihat begitu jelas di bawah matanya. Sesekali tangan Firdaus bergerak refleks, mengusap lembut perut besar sang istri, seolah menenangkan bayi di dalam sana yang mulai aktif bergerak padahal ibunya sedang tertidur pulas. Gerakan kecil itu membuat d**a Firdaus semakin terasa perih karena ia sadar, sebentar lagi ia mungkin akan kehilangan segalanya. Perlahan jemarinya mulai mengusap lembut rambut Aura yang terurai, memandangi wajah wanita yang

Cerita bagus bermula dari sini

Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN