Rumah keluarga Salim kembali tenang. Aroma terapi dari diffuser di lorong menyatu dengan suara detik jam antik di ruang tengah. Sinar matahari sore menyelinap lewat celah gorden kamar Baskara, menghangatkan lantai kayu yang mengilap. Baskara Salim duduk di kursi malasnya, tubuh tua yang sempat goyah karena serangan jantung kini perlahan pulih. Ia mengenakan kemeja lengan panjang warna krem, tangan kirinya menggenggam tongkat sementara tangan kanannya menyentuh bingkai foto tua di atas meja. Wajah istrinya yang telah tiada, tersenyum di balik kaca. Pintu kamar diketuk perlahan. "Masuk!" Suara berat itu mempersilakan. Firdaus melangkah masuk. Tubuhnya masih belum sepenuhnya pulih, masih ada kegelisahan di matanya yang sulit disembunyikan. Ia berdiri beberapa langkah dari tempat sang kake