Bab 89. Ditinggal Pergi

1351 Kata

Udara pagi itu begitu tenang. Langit tampak biru cerah dengan sinar matahari yang menyelinap lembut lewat celah tirai kamar. Aura duduk di pinggir ranjang sambil mengelus perutnya yang sudah mulai membulat. Lima bulan sudah janin kecil itu tumbuh dalam rahimnya, anugerah yang tak henti-hentinya ia syukuri setiap detik. Namun, ada yang terasa kosong hari ini. Firdaus sedang berada di Australia untuk perjalanan bisnis selama seminggu. Sudah dua hari ia di sana dan setiap ada kesempatan pria itu selalu menyempatkan video call dengan Aura untuk mengobati rindu, memastikan sang istri dalam keadaan baik, atau sekadar bertanya sedang apa. Aura tahu betul, berat bagi Firdaus meninggalkannya dalam kondisi seperti ini. Bahkan sebelum berangkat, pria itu sempat menunda penerbangannya, hanya karen

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN