Kanaya terus mengikuti langkah kaki Revan, meski ia tidak tahu kemana ia akan dibawa. Pergelangan tangannya digenggam erat oleh Revan, bahkan tanpa sadar sepatu yang ia pakai pun terlepas entah kemana dan hanya berajalan bertelaniang kaki. Revan terus menarik tangan Kanaya, hingga mereka sampai di sebuah kamar, yang mungkin sudah dipesan Revan sebelum acara lamaran berlangsung. Revan masih menarik tangan Kanaya, dan menyuruhnya duduk di pinggir tempat tidur. Melihat Kanaya menangis dan kondisi mengenaskan, Revan segera mengambil air dingin dan handuk kecil. Masih tanpa bersuara, Revan segera mencelupkan handuk berwarna putih itu ke dalam tempat yang sudah diisi dengan air dingin. Perlahan Revan mengusap pipi Kanaya yang sudah memerah akibat tamparan Juliet. "Akhh," Kanaya meringis, k