Putri terdiam kaku, tersentak tanpa kata oleh kehadiran dua orang di hadapannya. Mata bulat hitam yang penuh air mata itu seakan menjatuhkan kewarasan Putri ke dasar jurang. Parasnya sungguh bagai pinang dibelah dua dengan pria yang selalu saja mengacaukan pikirannya. "Papi ...," cicit bocah itu, matanya menatap lurus ke belakang tubuh Putri. Spontan wanita itu membalikkan badan, beradu pandang dengan Gama yang kini menatapnya dalam diam. "Alex ... Zayn terus mencarimu," ucap Intan yang masih berdiri di luar dengan sendu. Putri menggeleng tak percaya, dia sungguh tidak buta dan sangat menyadari kemiripan yang terpampang jelas di depan mata. Tanpa terasa, buliran bening mengaliri pipi Putri dengan derasnya. "Apa lagi ini, Intan?" Gama bersuara datar seraya mendekati ketiganya. "Anak k