25. Tak Acuh

1089 Kata

Langkah kaki wanita itu terayun mantap, jika tadi ia begitu lemah karena belum sarapan, kali ini ia begitu segar bugar karena emosi yang Intan nyalakan. Putri memasuki ruang khusus dosen pengajar, mata bulatnya mencari sosok anggun yang tak terlihat di mana pun. "Mau nganterin minuman untuk Bu Intan, Mbak?" salah seorang staff bertanya padanya. Putri segera mengangguk sebagai jawaban. "Iya, di mana dia?" tanya Putri. Pria di hadapannya mengerutkan dahi karena nada tak sopan yang Putri lontarkan, tak tahu saja dia jika saat ini wanita itu sedang jengkel setengah mati. "Di ruangan Pak Gama," sahut pria itu akhirnya. Putri mengangguk dan mengucapkan terimakasih. Hatinya semakin meradang karena permainan wanita culas itu. Saat pertama kali bertemu, ia pikir Intan adalah wanita anggun yan

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN