Kalau ada lomba adu apes, Dirga yakin dia pasti akan jadi juaranya. Entah dulu waktu sunat salah pilih hari, atau pas bayi mamanya lupa bikin bancakan. Makanya dia selalu ketiban sial, mau lepas perjaka saja sulitnya minta ampun. Ada saja halangan tidak terduganya. Masuk ke supermarket, Dirga celingukan cari tempat pembalut. Dia yang tidak paham karena baru kali ini berurusan dengan barang yang satu itu, justru kebingungan karena ternyata ada begitu banyak merek dan ukurannya. Mau tanya istrinya, takut kena omel. Tadi saja Key sudah mendelik marah gara-gara dia yang jadi lemot setelah tahu rencananya gagal total lagi. Jadi ya gitu, dengan sangat terpaksa Dirga pun bertanya ke pegawainya meski dengan menahan malu. “Ada yang bisa saya bantu,Pak?” tanya pegawai itu sopan, tapi justru Dirga