Malam telah merangkak jauh mendekati pagi ketika Dirga akhirnya sampai di Medical Centre. Kamar menyisakan remang. Dia melangkah pelan supaya tidak membangunkan ayah mertuanya, juga Via yang terlelap pulas di sofa bed samping ranjang pasien. Key tidur di ruang samping yang khusus untuk keluarga pasien. Hal pertama yang Dirga lakukan adalah mandi dan ganti pakaian. Tidak mungkin dia menyusul tidur istrinya dengan aroma apek dan bau rokok yang menyengat. Saat keluar dari kamar mandi dia melihat Bian yang terjaga dan kesulitan meraih gelas minum. “Baru pulang?” tanya Bian. “Hm,” angguk Dirga membantu Bian minum dengan sedotan. Selesai minum Bian meringis menahan sakit saat mencoba memiringkan tubuhnya yang kaku pegal-pegal. “Aish, badanku sakit semua!” gerutu Bian, tapi Dirga malah tert