"Kamu harus gosok gigi dulu, cuci muka," ujar Agus setelah beberapa detik ia mencerna keberadaan Cinta di kamarnya. Cinta mengerjap di balik selimut. Ia hanya ingin menangisi kisah cintanya yang selalu berakhir pilu. "Lebih baik kamu pulang mumpung belum malem banget. Aku bisa anterin kamu. Aku nggak mau tidur di sofa kalau kamu tidur di sini," ujar Agus dengan nada kesal. Cinta membuang napas panjang. Ia menepuk sisi ranjangnya yang kosong. "Kakak bisa tidur di sini. Masih muat banget." "Sial!" desis Agus. Ia memutuskan untuk berberes saja. Ia sangat lelah dan segera bersiap untuk tidur. Ia mengambil selimut dan bantal lain dari lemari lalu membawanya ke sofa. Setelah itu, ia segera mematikan lampu kamar. Cinta baru menurunkan selimutnya ketika itu. Ia menatap gelagat Agus yang tenga