POV Silvi Mas Ibra datang mendekat padaku. Ia melempar senyum pada Mas Gama yang tampak agak kaget lalu melambaikan tangan pada si kembar. "Om Ibaa!" pekik Tania dan Tara senang. Mereka meletakkan mainan dari Mas Gama lalu meluncur turun dari kursi untuk memeluk Mas Ibra. "Kok, Om bisa ke sini? Om mau main juga sama aku dan Adek?" "Wah, Om Iba juga mau makan di sini?" Tania tak mau ketinggalan bertanya pada Mas Ibra. Aku tersenyum sementara Mas Gama semakin masam saja. Entah bagaimana, aku merasa agak puas melihatnya seperti ini. Pasti Mas Gama sangat cemburu karena anak-anak lebih dekat dengan Mas Ibra. Mau bagaimana lagi? Memang kenyataannya Mas Ibra lebih banyak hadir dalam hidup anak-anakku. "Om mampir ke sini," jawab Mas Ibra sambil membelai kepala si kembar bersamaan. "Nanti Om