POV Silvi Aku tidak melupakan pesan Bapak dan Ibu hingga hari berganti menjadi Selasa. Aku tengah menyiapkan seragam sekolah si kembar ketika melihat ponselku menyala. Ada pesan masuk dari Mas Gama. Mas Gama: Sil, aku datang ke sekolah pukul 08.00. Sampai ketemu di sana. Aku melihat emoticon berbentuk wajah dipenuhi hati di layar ponsel dan langsung bergidik geli. Entah apa yang dipikirkan Mas Gama, aku harap ia bijak dan tidak membuat istrinya marah-marah. Aku sih, tak begitu peduli jika mereka bertengkar. Namun, mengingat pesan ibuku, aku juga cemas jika kemarahan Mbak Lina akan dilimpahkan padaku. Seperti kemarin ia pernah mengataiku pelakor. "Ibuk! Nanti Papa datang, kan?" tanya Tara yang baru saja keluar dari kamar mandi dengan handuk. Aku mengangguk. "Ya, sini buruan pakai ser