Nania menatap pria muda di depannya dengan mata tak berkedip. Ia tengah berpikir, siapa? Sampai akhirnya ia ingat jika Leon punya adik laki-laki, tapi menurutnya pria muda di depannya tidak mirip dengan Leon. Dia tampan, tapi lebih tampan Leon. Ajun mengibas tangannya di depan wajah Nania membuat Nania tersadar. “Ah, maaf,” ucap Nania yang segera mengalihkan pandangan. “aku … mau ke ruang makan, tapi justru tersesat ke sini,” ujarnya. Ajun terdiam sejenak kemudian mengatakan, “Ikut aku.” Kemudian berbalik dan mengambil langkah. Nania menatap punggung Ajun selama beberapa saat sampai akhirnya berjalan mengikuti di belakangnya. Tak lama, Ajun dan Nania telah sampai di ruang makan dan tentu seketika menjadi pusat perhatian tiga orang yang telah menunggu. “Harusnya kakak tidak memb