Leon segera mengangkat tubuh Nania, menggendongnya ala bridal style dan merebahkannya ke ranjang. Ia lalu buru-buru membuka pakaiannya dan membuangnya asal hingga teronggok di lantai di sisi ranjang. Ia kemudian menyelimuti Nania, membungkus tubuh polosnya dengan selimutnya yang tebal nan hangat. Alih-alih merasa kasihan, Leon justru merasa kesal dan menyalahkan Nania atas apa yang terjadi padanya. “Benar-benar merepotkan,” monolog Leon sambil menatap Nania dengan delikan mata tajam. Namun, meski begitu jengkel, ia tak bisa membiarkannya begitu saja. Bisa-bisa Nania tewas karena kedinginan dan itu karena ulahnya sendiri. “Brrrh … di- dingin … dingin ….” Leon terhenyak saat samar-samar mendengar rintihan Nania. Istrinya itu juga kian mengeratkan selimut yang menutupi tubuhnya seakan b