“Tenang saja, aku tidak akan melakukannya,” ucap Leon seraya menyelipkan anak rambut Nania ke belakang telinga. “aku tak akan tega membiarkan wanita yang aku cintai menderita apalagi menjadi bahan fantasi pria b******k di luar sana. Hanya aku yang boleh melakukannya. Bukan sekedar berfantasi dengan tubuh indahmu, tapi juga menikmati setiap jengkal tubuhmu.” Nania kembali meremang. Meski merasa jijik dengan ucapan kotor yang terucap dari mulut Leon, tubuhnya justru merasa sebaliknya, merasakan getaran aneh di d**a. Duagh! Leon terdorong ke belakang saat Nania menekuk lututnya dan digunakannya menendang perutnya. “Omong kosong. Cinta? Bullshit! Kau tak mungkin mengancamku jika memang cinta!” ucap Nania lantang. Leon memegangi perutnya dan mendesis. Ia lalu mengatakan, “Jika aku tak meng