Tangan Devan mulai meraba dan memberi pijatan di setiap tubuh Dita yang hanya terbalut handuk pendek itu, hingga Devan dengan mudah menyentuh pangkal paha Dita. "Aku menginginkanmu." Bisik Devan tepat di telinga Dita. Dita yang mendengar bisikan Devan, dengan segera menggelengkan kepalanya. Melihat Dita yang menolak keinginan nya, Devan langsung menggendong tubuh Dita dan membaringkan di atas ranjang. Devan kembali melumat bibir Dita dengan tak kalah rakusnya dari sebelumnya. Dita yang merasa trauma akan penyatuan kasar Devan, langsung meneteskan air matanya karena Dita tidak sanggup untuk mengucapkan dengan kata-kata, bahwa Dita merasa takut. "Tenanglah, aku akan melakukannya dengan pelan. Jangan takut." Bisik Devan yang sudah mulai membuka kancing kemejanya, dan melemparnya ke sembaran