bc

Gairah Berbalut Dendam

book_age18+
97
IKUTI
1K
BACA
revenge
family
HE
second chance
friends to lovers
heir/heiress
drama
sweet
lighthearted
office/work place
like
intro-logo
Uraian

#21+ 🔞🔞

Tolong bijaklah dalam memilih bacaan ya,

Ketika Cinta menjadi rasa dendam yang mendalam. Itulah yang dirasakan oleh Maximo Storm, pria tampan dan pengusaha muda yang sukses di kalangannya. Dia memiliki kekasih yang sangat dia cintai, Harleyava Manley (Leya). Dia adalah anak dari rekan bisnisnya Niko Manley. Namun suatu kejadian terjadi, ayah dari Max (Logan) dan adiknya (Zoya) mengalami kecelakaan, karena kecelakaan itu membuat Logan menjadi koma dan adiknya meninggal dunia.Max semakin hancur ketika tau ternyata yang membuat ayah dan adiknya kecelakaan adalah rencana dari ayah kekasihnya karena dendam masa lalu. dan dia mengira jika kekasihnya juga ikut andil dalam rencana pembunuhan itu. Cinta yang dia rasakan seketika berubah menjadi dendam dan menjadikan Leya sebagai bud4k-nya. Lalu bagaimana kisah cinta yang pernah mereka bangun? Dan bagaimana nasib Leya di tangan Max?

chap-preview
Pratinjau gratis
Bab 1
"Akan lebih baik jika kau bunuh aku." Ucap Leya dengan wajah memohon kepada pria yang ada di depannya. "Membunuhmu? Itu sangat tidak mungkin." Ucap Max yang menatap wajah Leya dengan tatapan penuh dendam dan marah. "Aku ikut bersedih tentang Paman Logan dan adikmu, tapi Aku tidak tau apapun, kesalahan ayahku bukanlah urusanku, aku tidak tau jika ayahku akan melakukan semua itu, kau seharusnya tidak melampiaskannya kepadaku. Max." Ucap Leya bahkan menangis. Max mengepalkan tangannya lalu mencengkram rahang Leya yang membuat dia meringis. "Setelah semua yang dilakukan ayahmu, kau pikir aku akan percaya padamu?" Ucap Max. "Kau sama saja dengannya, aku bahkan yakin kau bersengkokol dengannya. Untuk itu kau mendekatiku dan berpura-pura mencintaiku, di saat aku luluh, kau dan ayahmu melancarkan aksimu." Kata Max lalu menghempaskan wajah Leya sehingga dia terjatuh. Leya semakin menangis dengan perlakuan Max kepadanya, dia benar-benar tidak menyangka jika hidupnya akan seperti ini. "Aku memang benar-benar mencintaimu. Aku tidak pernah berbohong tentang itu" Lirih Leya. "Tak ingatkah dulu jika kita saling mengucap cinta, Max? Kita dulu melewati banyak hal indah bersama." Ucap Leya yang membuat Max semakin mengepalkan tangannnya. 'Aku sangat mencintaimu, Leya.' 'Aku juga sangat mencintaimu, Max.' Bayangan masa lalunya akhirnya membuat dia merasakan lebih sakit hati. "Mencintai?" Beo Max lalu tertawa getir. "Dendam! kini hanyalah dendam, Leya. Pembunuh tidak pantas untuk dicintai." Ucap Max lalu pergi dari sana ***** Enam bulan yang lalu Leya memejamkan matanya dan menggigit bibir bawahnya karena merasakan gairah saat Max bermain dengan benda kenyalnya "Ooh! Max— Suara Leya bahkan tertahan karena Max benar-benar membuatnya merinding dan bergair ah. Namun sedetik kemudian Leya mendorong Max karena mendengar bel pintu apartemennya berbunyi Max mendengus kesal karena Leya mendorongnya, "Maaf, Sayang. Ada tamu." Ucap Leya terkekeh melihat wajah kesal kekasihnya. "Biarkan saja," kata Max yang mendekati Leya lagi dan ingin mencium lehernya namun Leya terkekeh dan mendorongnya lagi. "Buka pintunya. Sayang. Siapa tau itu penting." Ucap Leya karena lagi-lagi orang itu memencet bel pintu Max. Max menghela nafas panjangnya dan akhirnya membuka pintu unit apartemennya dengan menggerutu. Sedangkan Leya membenarkan pakaiannya yang tadi sempat dinikmati oleh kekasihnya. Max terkejut bahkan melotot karena ternyata yang menekan tombol apartemennya adalah ibunya. "Mom!" "Kau ini sedang apa? Kenapa lama sekali membuka pintu." Omel Selena yang langsung masuk ke dalam. Dia terkejut yang ternyata di dalam aprtemen putranya ada seorang gadis cantik. Begitupun dengan Leya yang terkejut karena ada wanita paruh baya namun masih sangat cantik masuk ke dalam apartemen kekasihnya. "Pantas saja kau lama membuka pintu." Ucap Selena yang akhirnya menoleh lagi ke arah putranya dan terlihat putranya menggaruk dahinya. "Sayang, ini Mommy-ku. Selena Storm." Ucap Max yang akhirnya memperkenalkan ibunya kepada Leya. Leya sendiri terkejut namun tersenyum kepada Selena. "Harleyava Manley. Anda bisa memanggilku Leya. Tante" Kata Leya memperkenalkan diri. "Manley? Sepertinya aku pernah mendengar marga itu." Ucap Selena. "Dia anak dari Paman Niko." Kata Max yang membuat Selena terkejut dan akhirnya mengingatnya. "Astaga, Tuan Niko memiliki putri secantik ini? Mommy baru tau." Kata Selena lalu memeluk Leya yang membuat Leya semakin tersenyum. "Dia baru pulang dari negara lain beberapa bulan yang lalu." Ucap Max memberitahu. "Kenapa kau menyembunyikannya kepada Mommy dan Daddy?" Tanya Selena. "Mommy akan heboh jika aku sudah memiliki kekasih." Kata Max lalu merangkul kekasihnya dan mencium keningnya yang membuat Leya menjadi malu sendiri. Sedangkan Selena sendiri terkekeh karena yang dikatakan Max, karena mungkin saja yang dikatakan Max memang benar. "Baiklah, maafkan Mommy. Tadi Mommy hanya ingin mengunjungimu karena kau sudah dua hari tidak pulang." Kata Selena. "Aku bukan anak kecil lagi, Mom!" "Iya. Mommy tau. Mommy hanya takutnya kau bermain wanita sembarangan, tapi jika wanitanya seperti Leya tidak apa-apa." Kata Selena. Leya benar-benar malu namun senang karena ternyata ibu kekasihnya sangat ramah dan menyukainya. "Itu tidak mungkin, dia bisa mencekikku jika aku bermain dengan sembarngan wanita." Kata Max menyindir Leya. "Bukan hanya Leya, tapi Mommy akan mencekikmu juga." Kata Selena. "Itu tidak akan terjadi, Mom!" Kata Max yang akhirnya membuat para wanita terkekeh. "Baiklah, Mommy pulang dulu. Senang bertemu denganmu, Leya! Kapan-kapan mainlah ke mansion."ucap Selena yang hanya di angguki oleh Leya. "Mommy-mu masih sangat cantik dan belum terlihat tua." Kata Leya saat Selena sudah tidak ada disana. "Hm. Untuk itu aku sangat tampan." Kata Max yang membuat Leya benar-benar tertawa karena Max sangat percaya diri meskipun memang kenyatannya memang seperti itu. "Kau mewarisi ketampanan Paman Logan juga, jadi kau harus berterima kasih kepada mereka." Kata Leya. "Hm, aku juga akan berterima kasih kepada Paman Niko karena bisa membuat anak secantik ini." Kata Max lalu menggendong Leya seperti karung beras yang membuat Leya terkejut. "Max, kenapa kau menggendongku seperti ini, turunkan aku!" Teriak Leya namun Max malah memukul dengan sedikit keras bongkahan padat belakang milik Leya yang membuat Leya memekik terkejut. Max menurunkan tubuh aleya dengan pelan di atas ranjangnya "Aku ingin meneruskan aktifitas tadi, aku bahkan belum menikmatinya lebih lama." Kata Max yang ingin mengukung Leya namun dengan jahil Leya malah berlari yang membuat Max terkejut, "Leya!" Max akhirnya mengejar Leya bahkan sampai dapur, setelah tertangkap, Max kembali menggendong Leya yang kini membuat dia tertawa. Max menurunkan Leya namun dia menghimpitnya ke tembok dan mengunci kedua tangannya di atas kepalanya. Max memandangi wajah wanita yang sudah membuatnya rasanya tergila-gila padanya, "Terpesona?" Ucap Leya menyindir kekasihnya karena dia sedari tadi melihat ke arahnya dengan tatapan cinta. "Hm, kau membuatku rasanya ingin sekali memakanmu." Ucap Max yang membuat Leya malah tertawa. Tangan Max satunya menyentuh milik Leya namun mengerutkan dahinya. "Apa ini?" Tanyanya karena seperti ada yang mengganjal di bawah sana. "Pembalut, aku sedang datang bulan." Kata Leya dengan santai lalu melepaskan diri kepada Max, dia terkekeh dengan wajah kecewa Max ketika tau dia sedang berdarah atau menstruasi.

editor-pick
Dreame-Pilihan editor

bc

Shifted Fate

read
595.4K
bc

Chosen, just to be Rejected

read
129.9K
bc

Corazón oscuro: Estefano

read
817.5K
bc

Holiday Hockey Tale: The Icebreaker's Impasse

read
134.1K
bc

The Biker's True Love: Lords Of Chaos

read
297.2K
bc

The Pack's Doctor

read
635.8K
bc

MARDİN ÇİÇEĞİ [+21]

read
748.8K

Pindai untuk mengunduh app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook