“Jam berapa ini? Aku bahkan belum sempat makan siang, tapi setelah Very pulang dari rumah mertuamu untuk mengantar jambu dari wanita jadi-jadian itu, aku ada misi. Kamu mau mengajak Intan jalan-jalan lagi? Tapi tunggu, ... ekspresimu tidak menunjukkan begitu.” Pandu keluar dari balik kemudi mobilnya dan menutup pintu mobilnya dengan malas. Ia melangkah tak bersemangat dan berhenti tepat di depan bagian mobilnya. Mobil Pandu terparkir tak jauh dari gerbang rumah Arden yang dijaga oleh dua orang satpam sekaligus. Sementara di hadapannya, Arden yang menepikan mobil hanya berjarak dua meter dari mobil Pandu, sudah menatapnya penuh keseriusan dengan jarak yang begitu dekat. Tadi, Arden begitu buru-buru, seolah ada masalah yang begitu genting. Sambil tetap bersedekap, Pandu yang diam-diam meng