S E R A T U S S E M B I L A N

1407 Kata

“Tunggu aku di rumah, sayang.” Daffa mengecup kening dan kedua pipi istrinya sebelum dia berangkat menuju bandara. “Maaf aku nggak bisa temani kamu disini lagi, cepat pulih biar kita bisa berkumpul lagi.” Daffa beralih pada perut istrinya, dia mengusap dan mengecup perut buncit yang berisi buah cintanya dengan penuh perasaan. “Tunggu Daddy sayang,” bisiknya dengan suara pelan. “Aku berangkat dulu.” Sekali lagi mereka berpelukan erat dan cukup lama. Setelah itu bergantian dengan sang Mama yang tak kalah sedih meninggalkan putranya. “Jaga diri baik-baik tunggu aku pulang.” Raya melambaikan tangannya dan berjalan keluar ruangan menunggalkan Daffa beraama Agung yang menjaga dan membatu segala kebutuhannya. Deva mengantar mereka sampai badara dan mewanti-wanti agar Raya selalu berha

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN