BAB 47. Makan Malam Yang Kemalaman

1029 Kata

Meskipun Anggara agak bingung juga dengan sikap Kaluna, tapi dia ikuti saja. Setelah Kaluna masuk, Anggara langsung melajukan mobil. Di sepanjang jalan Kaluna hanya diam, tidak seperti biasanya yang cerewetnya minta ampun. Berkali-kali Anggara menoleh untuk memastikan jika gadis di sampingnya tidak sedang tertidur. Anggara berdeham kecil. Dia tidak tahan juga sejak tadi hanya diam saja, sepi sekali rasanya. “Kamu kenapa, Kal?” “Hemm?” Kaluna menoleh. Dia tidak terlalu jelas mendengar. “Kamu kenapa? Kok dari tadi diam saja. “Ohh, nggak apa-apa kok.” “Kamu sudah makan malam?’ Kaluna menggeleng. Memang benar dia belum makan, meskipun makan malam untuk karyawan sudah disediakan, tapi Kaluna tidak merasa lapar sama sekali. Bahkan sampai sekarang. “Aku juga belum. Kita makan dulu, yuk!”

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN