Suara bel di pintu depan. Seorang pelayan yang sedang membersihkan ruang tamu, membukakan pintu setelah melihat dulu siapa yang datang. Mereka yang bekerja di penthouse ini sudah dikenalkan pada keluarga Kaluna. Sebab jika ada orang asing yang datang, mereka tidak akan bukakan pintu tanpa seizin sang tuan rumah. “Silakan masuk, Nona Kinara.” Kinara tersenyum dengan meninggikan dagunya sedikit, lalu berjalan anggun memasuki ruangan penthouse yang telah dihapalnya. Inilah salah satu alasan kuat dia bersikeras ingin menjadi istri Anggara. Sebab Kinara sangat ingin menjadi nyonya di penthouse mewah ini. Dia bosan sekian tahun tinggal di rumah yang menurutnya biasa-biasa saja. “Di mana Kaluna?” tanyanya pada pelayan itu. “Tadi Nona Kaluna ada di dapur, Nona.” “Ohh. Oke.” Kinara mengulurk

