Kaluna menoleh ke belakang dengan pandangan mengikuti punggung Naswa hingga menghilang. Kemudian dia kembali menatap sang suami. “Mas, bagaimana ini? Sepertinya mami marah.” Gusar sekali Kaluna. Sebab dalam keadaan biasa saja, sang mami mertua begitu sinis padanya. Lalu bagaimana jika dalam keadaan marah? Namun dilihatnya Anggara tenang-tenang saja, dia justru sedang memesan makanan pada seorang pelayan. Setelah itu Anggara balas menatap Kaluna dengan tersenyum. “Tenang saja, Sayang. Nggak usah kamu pikirkan. Yang penting, sekarang kita makan dengan nikmat. Kan sambil ditemani para sahabatnya mami.” Anggara menoleh pada meja oval di sebelah. Sontak seluruh mata penuh rasa ingin tahu itu berpaling dan pura-pura sibuk melihat ke arah lain. Sementara itu Nayaka dan Kinara sedang duduk salin

