BAB 89. Malam Pertama Yang Tertunda

1244 Kata

Hingga tanpa sadar saat Anggara telah melepaskan pagutannya, Kaluna masih terpejam. Detik kemudian barulah kedua matanya terbuka dan melihat Anggara tersenyum di depannya. “Kamu suka?” “Hmm?” Anggara masih tersenyum. “Aku tahu kamu suka, Kal. Mulai saat ini aku hanya akan melakukan segala hal yang kamu suka saja.” Lalu tanpa permisi, Anggara kembali melumat bibir Kaluna yang mungkin sudah sedikit membengkak. Namun kali ini durasinya lebih pendek sebab Anggara takut Kaluna kelelahan. “Istirahatlah, Kal.” Kaluna mengusap bibirnya. Aneh sekali rasanya, kali ini tidak ada penolakan sama sekali dalam dirinya. Meskipun dia tidak membalas ciuman Anggara, tapi setidaknya dapat menerima dengan baik. “Umm Mas Angga … yang tadi betulan, kan?” “Hmm? Yang mana?” “Yang katanya kalau aku belum si

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN