Devan tak terlalu menanggapi. Dia melirik jam tangannya yang hampir menunjukkan jam sepuluh malam. Namun, para kawanan Scorpion itu belum menunjukkan batang hidungnya. "Ini masalah pribadi, Za. Nggak ada hubungannya sama kesalahpahaman kami di masa lalu. Lo tenang aja," kata Devan. "Gimana kita bisa tenang? Lo kayak baru kenal Leon kemaren aja. Dia itu iblis banget," sambar seorang Black Angel. Belum sempat Devan menimpali lagi, raungan beberapa sepeda motor itu datang mendekat. Beberapa dari mereka berhenti dan membiarkan Sang Leader, Leon Winata yang mendekati sang rival yang ingin bertanding dengannya. "Lo udah siap?" tanya Leon. "Lo bawa sertifikatnya?" Leon tersenyum sinis, mengeluarkan sebuah berkas dari balik jaketnya. Sertifikat itu pun dia tunjukkan. Devan menerima dan meng

