Bab 124. Risk of Love -2

4733 Kata

Lorong panjang dengan dinding putih dan marmer hijau itu kini tampak sunyi. Di hari-hari biasanya selalu saja ada suara decitan brankar yang didorong menuju kamar rawat atau ruang operasi. Sesekali, bisa didengar keluhan pasien yang merintih karena sakit yang menghuni tubuhnya. Suasana rumah sakit yang berbeda dari biasanya sebab hari libur. Tepat di depan ruangan besar ini, Arka berdiri. Dia menelan saliva setelah menarik napas panjang, lalu menghelanya. Dasi biru itu dia rekatkan ke sudut leher untuk menambah kerapian pakaiannya. "Apa Jimmy bakal maafin gue?" Arka sedikit ragu. Ditundanya langkah untuk membuka pintu jati. Dia justru berbalik dan mendekati kursi perak yang ada di sudut sana. Sedikit menunduk, dia mengembalikan awal mula hingga dia bisa berada di sini, dua hari yang l

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN