Ini hari ketujuh sejak kecelakaan yang menimpa Jimmy. Kondisi fisiknya mulai stabil, tetapi kakinya cedera parah. Belum hilang luka dalam karena kecelakaan bersama Jihan, kini bertambah lagi. Dessy masih setia menemaninya. "Sayang, bangunlah. Ada sesuatu yang belum sempat kusampaikan sama kamu." Saat tangan Jimmy itu dia kecup, ada pergerakan meskipun pelan. Dessy mengangkat wajahnya dan menyentuh kepala Jimmy. Pelupuk mata itu mulai terbuka dengan perlahan stabil. "Dessy." "Syukurlah. Sayang, tetap semangat. Semuanya akan baik-baik aja. Oke?" Dessy tak berharap bisa dapat sahutan dari Jimmy. Anggukan singkat itu saja lebih dari cukup. Pintu ruang rawat terbuka. Seorang dokter berkacamata itu mendekat dengan wajah yang terlihat lelah, namun tetap memaksakan diri untuk tersenyum. "Ba

