Jian dan Eunha seakan memasang pelindung agar dunia luar tak bisa merusak kebahagiaan mereka. Devan terus mengeratkan jemarinya. Hampir saja dia menarik rambut Jian yang tepat berada di bawah kakinya. 'Ini orang minta di-' Amarah Devan memudar saat perutnya seperti disengat. Wajahnya pucat pasi. Eunha hanya berpikiran Devan sedang mengantuk ketika kekasihnya itu menggulung tubuhnya di dalam selimut. "Kamu ngantuk, Dev?" tanya Eunha. Sahutan Eunha itu tak dijawab oleh Devan. Dia terus bersembunyi untuk menahan sakit. Kram. Rasa sakit itu terus menyerang. Tendangan keras Leon sempat menghantam keras di sisi lambungnya. Devan hanya bisa menggigit bibirnya agar rintihan itu tak lolos dan membuat Eunha tersadar. 'Kayaknya ini kram. Sebaiknya aku kabur dari sini. Sakit banget. Kalau sampai

