“Alasya!” seru Aldebaran kaku. “Apa ini yang kau bilang dengan bekerja?” tanya Alasya kesal. Sontak, Aldebaran langsung merasa gugup dan gelagapan seolah baru saja ditangkap tengah berselingkuh. Ia lalu berdiri kemudian melangkah menghampiri Alasya. “Tunggu. Aku bisa menjelaskan semuanya,” ucap Aldebaran panik. “Apa lagi yang perlu dijelaskan? Jelas-jelas kau telah membohongiku! Apa? Bekerja? Nyatanya kau sedang bersantai dengan menonton teater bersama pria lain di sini!” seru Alasya yang membuat semua mata mengarah pada mereka. “Tunggu! Pria? Kau menduakanku dengan pria? Setidaknya semuanya sudah jelas kalau kau jalan dengan wanita lain. Tapi, kau malah jalan dengan pria lain? Sebenarnya seberapa rendah derajatku di matamu sampai kau membandingkanku dengan seorang pria?!” omelnya. “