Kamu Belum Berubah

1132 Kata

Umi kini berjongkok di samping anak dan menantunya. Dirinya memeluk tubuh sang putri dan juga menantunya. "Maafin umi, sayang," ucap Umi dengan nada suara yang terbata. "Maafin Umi yang egois dan tidak peduli dengan kalian," ucap Umi lagi membuat tangisan Rina perlahan memudar. Rina mendorong tubuh sang suami agar terlepas, pelukan uminya juga terlepas dari tubuh menantu dan anaknya. Rina menatap sang umi seraya menggelengkan kepalanya. "Umi enggak salah, umi cuma mau jadi istri yang baik," ucap Rina dengan suara yang serak karena menangis. Umi menarik tubuh sang putri dan memeluk tubuh putri pertamanya itu. Pelukan yang seharusnya dia lakukan sedari dulu. Kenapa dirinya harus menuruti suaminya? Kenapa dirinya tidak bisa melawan sang suami seperti putrinya ini? Ia berpegang teguh pada

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN