Kamu Tidak Bertanya-tanya?

1062 Kata

Aqlan pada akhirnya tidak jadi mencari Rina ke Bogor dan di sinilah ia sekarang. Ia berada di appartement yang ia belikan untuk Syafi. Mereka berdua duduk di ruang televisi, Syafi melanjutkan tontonannya yang tadi sempat tertunda. Dirinya sudah tidak was-was lagi pada bosnya itu. Perlakuan bosnya pada dirinya hari ini membuat dirinya pun sedikit percaya jika bosnya berubah. Walau ia yakin, akan ada masa bosnya kembali ke mode tidak pedulinya. "Di minum pak, tehnya atau makan cemilannya," ucap Syafi seraya menatap Aqlan. Hanya sebentar saja, dan ia kembali menatap ke tontonannya. "Sya," panggil Aqlan membuat Syafi kini mempause tontonannya dan mengarahkan duduknya ke arah bosnya. "Ada apa, pak?" tanya Syafi. "Kenapa kamu kemarin sampai seperti itu?" tanya Aqlan. "Saya sudah menjawabny

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN