Untuk sementara Dara larut dalam ciuman Elang yang lembut dan terasa memabukkan baginya. Ciuman itu tidak tergesa-gesa dan dia bisa merasakan garis tegas bibir Elang di sana. Tapi ... menurutnya ini ada yang salah. Entah kenapa hatinya berontak keras. Dalam hatinya saat ini berkecamuk perang batin antara harus membiarkan Elang terus memagut bibirnya dan menikmati setiap sesapan pria itu atau mengakhirinya saja. 'Kita bukan suami istri sungguhan. Dan ... bila ini hanya terapi seharusnya tidak seperti ini. Ya, ini salah.' Dara sudah memutuskan dan akan mengambil tindakan. Dia melepas pagutan meski Elang kembali mamagut bibir Dara. Dara kemudian mendorong da-da Elang menjauh darinya hingga pagutan mereka terlepas. Elang tersentak dengan perlakuan Dara. Dia tidak tahu kenapa tiba-tiba wan