Dara duduk di meja kerjanya sebagai funding officer, mencoba fokus pada laporan proposal yang harus ia evaluasi, namun pikirannya terus melayang. Matanya menatap layar, tapi yang muncul justru bayangan Elang—dan Cindy.
'Elang ... aku sudah menyerahkan segalanya padamu. Tapi kenapa malah ada dia yang kembali ke tengah kita?'
Sejak kedatangan Cindy kemarin, ada sesuatu yang mengganggu di dadanya. Perasaan tidak tenang yang tak bisa ia jelaskan. Entah kenapa, Dara merasa Cindy tidak akan pergi begitu saja. Wanita itu terlalu tenang, terlalu percaya diri. Dan Dara tahu, tatapan Cindy saat menatap Elang bukan tatapan biasa. Ada niat. Ada keinginan untuk merebut kembali.
Jari-jari Dara mengetuk meja pelan. Ia menggeleng, mencoba mengusir pikiran buruk itu. Tapi sulit. Hatinya yang semalam sem
